Tarian tradisonal adalah tarian yang turun-temurun diwariskan di suatu daerah hingga menjadi Slot 777 bagian kebudayannya. Dengan keberagaman budaya di Indonesia, tarian tradisional tiap provinsi menjadi punyai ciri khas dan keunikan masing-masing. Seperti apa, ya?
Tarian Tradisional dari 38 Provinsi di Indonesia
1. Tari Saman, Aceh
Tari saman berasal dari Aceh Tenggara. Tarian tradisional ini khas dengan posisi duduk dan gerak tepukan ke dada, pundak, paha, dan tangan. Sambil duduk, penari terhitung duduk meliuk dengan bertumpu terhadap lutut. Keserempakan dan kecepatan tepukan penari menjadi daya tarik tari tradisonal Aceh yang hanya diiringi gendang rampak dan suara tepukan tangan ini.
2. Tari Tor-Tor, Sumatera Utara
Tari tor-tor berasal dari Sumatera Utara. Tari tradisional ini pada mulanya dikaitkan dengan ritual dan roh, sehingga dipentaskan dikala tersedia bagian keluarga yang meninggal, seperti dikutip dari Ensiklopedia Seni Tari Nusantara: Sulawesi Barat hingga Sumatera Utara oleh R Toto Sugiarto.
Kini, tari tor-tor menjadi tari tradisional yang sering dipentaskan di begitu banyak ragam acara di Sumatera Utara.
3. Tari Piring, Sumatera Barat
Tari piring berasal dari orang Minangkabau di Sumatera Barat. Tari ini pada mulanya merupakan wujud syukur atas hasil panen, dikala warga setempat memeluk agama Hindu, seperti dikutip dari Kreatif Tematik Tema 1 Indahnya Kebersamaan Kelas IV untuk SD/MI oleh Tim Tunas Karya Guru.
Kelak, masuknya agama Islam membuat tari piring berguna sebagai wujud hiburan dan persembahan bagi tamu dan masyarakat.
4. Tari Tanggai, Sumatera Selatan
Tari tanggai adalah tarian tradisional Sumatera Selatan. Tari tanggai berguna sebagai tari persembahan bagi tamu undangan. Gerak tangan yang lentur tunjukkan rasa menerima kasih atas kedatangannya.Tarian tradisional ini diiringi lagu Gending Sriwijaya.
5. Tari Andun, Bengkulu
Tarian andun adalah tari tradisional Bengkulu yang dibawakan saat pesta pernikahan. Tari ini berguna sebagai wadah perkenalan muda-mudi dengan iringan kulintang, seperti dikutip dari Mengenal Rumah Adat, Pakaian Adat, Tarian Adat, Dan Senjata Tradisional oleh Penerbit Cif.
6. Tari Zapin, Riau
Tari zapin merupakan tarian tradisional di Riau yang berasal dari budaya Arab dan Melayu. Tari berpasangan ini berguna sebagai hiburan.
Baca juga:
Mengenal Tari Cokek: Properti, Pola Lantai, dan Gerak Tari
Asal Usul dan Kebudayaan Suku Tidung
7. Tari Malemang, Kepulauan Riau
Tarian malemang berasal dari Kepulauan Riau. Wilayah asal bahasa Indonesia ini diperkirakan udah mengenal tari malemang sejak abad ke-12. Di Kepri, tari malemang pada mulanya merupakan persembahan bagi raja yang beristirahat. Setelah kerajaan runtuh, tari malemang berubah fungsi menjadi hiburan rakyat.
8. Tari Sekapur Sirih, Jambi
Tari sekapur sirih adalah tarian tradisional asal Jambi. Seperti judulnya, tari ini berguna sebagai persembahan dan penyambutan tamu penting. Tari sekapur sirih biasanya dibawakan penari perempuan dan laki-laki, dengan di antaranya bertugas sebagai pengawal dan pembawa payung.
9. Tari Campak, Bangka Belitung
Tari campak adalah tarian tradisional asal Bangka Belitung yang berisi berbalas pantun. Tari ini berguna sebagai hiburan penyambutan tamu, pernikahan, rupa suka cita anak muda, dan rasa syukur atas hasil panen.
10. Tari Sembah, Lampung
Tari sembah adalah tarian tradisional asal Lampung. Tari yang dikenal terhitung dengan sebutan tari sigeh pengunten ini dibawakan sebagai wujud sambutan dan penghormatan kepada tamu.
11. Tari Cokek, Banten
Tari cokek adalah tarian tradisional Banten yang didampingi dengan permainan pencak silat oleh laki-laki. Gerakan penarinya sendiri perlahan-lahan dan dibawakan perempuan.
Konon, sebutan cokek berasal dari nama Tan Sio Kek, orang yang memperkenalkan tarian ini pertama kali.
12. Tari Blantek, Jakarta
Tari tradisional Betawi ini merupakan bagian lenong, teater rakyat khas Betawi. Semula, tari blantek dibawakan di awal tarian. Kini, tari blantek terhitung menjadi wujud hiburan, dikutip dari buku Seni dan Budaya oleh Harry Sulastino.
13. Tari Jaipong, Jawa Barat
Tari jaipong adalah tarian tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Tari jaipong menggabungkan gerakan tari ketuk tilu, tari ronggeng, dan gerakan pencak silat.
14. Tari Gambyong, Jawa Tengah
Tari gambyong pada mulanya dibawakan terhadap upacara ritual pertanian yang punya tujuan untuk kesuburan padi dan perolehan panen melimpah. Para penari gambyong menjadi representasi dewi padi atau Dewi Sri.
15. Tari Serimpi, Yogyakarta
Tari serimpi adalah tari tradisional dengan penari yang mewakili air, api, angin, dan tanah, serta empat penjuru mata angin. Tari sakral ini dipentaskan di lingkungan keraton.
16. Tari Reog Ponorogo, Jawa Timur
Tari reog Ponorogo merupakan salah satu tarian tradisional dari Ponorogo Jawa Timur. Tari ini mengisahkan bagaimana Ki Ajeng Mutu melawan Raja Kertabhumi dan seisi kerajaannya, seperti dikutip di buku Pembelajaran Seni Tari di Indonesia dan Mancanegara oleh Ariana Restian.
17. Tari Kecak, Bali
Tari kecak adalah tari tradisional yang pada mulanya merupakan bagian prosesi keagamaan Hindu di Bali. Salah satu penari bakal menjadi fasilitas komunikasi dengan dewa dan pengusir roh jahat.
Seiring waktu, tari kecak digabungkan dengan pertunjukan teater yang menggambarkan kisah Ramayana melalui gerak tari. Uniknya, tidak tersedia instrumen alat musik yang mengiringi tari ini, melainkan bunyi dari suara penarinya sendiri.
18. Tari Caci, Nusa Tenggara Timur
Tari caci adalah tari tradisional NTT yang merupakan tari perang yang menggambarkan laga bersenjata cambuk dan perisai, seperti dikutip dari 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia oleh Fitri Haryani.
19. Tari Mpaa Lenggo, NTB
Tari tradisional NTB ini berguna sebagai penyambutan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tari ini terhitung menjadi pembukaan upacara pernikahan maupun khitanan keluarga raja.
20. Tari Monong, Kalimantan Barat
Tari monong adalah tarian tradisional Kalimantan Barat yang pada mulanya berguna sebagai tolak bala atau penyembuhan. Kini, tari monong terhitung dipentaskan secara umum.
21. Tari Burung Enggang, Kalimantan Timur
Tari burung enggang berasal dari Suku Dayak Kenyah di Kalimantan Timur. Dalam kepercayaannya, burung enggang yang turun dari langit merupakan nenek moyang yang patut dimuliakan. Uniknya, tiap-tiap penari tarian tradisional ini memegang bulu burung enggang.
22. Tari Magunatip, Kalimantan Utara
Tarian magunatip berasal dari Tarakan dan Malinau, Kalimantan Utara. Semula, tari tradisional ini berguna untuk melatih ketangkasan kaki di dalam melompat dan menjauhkan rintangan. Kini, tari magunatip menjadi pertunjukan hiburan bagi muda-mudi.
23. Tari Baksa Kembang, Kalimantan Selatan
Tari baksa kembang berasal dari Keraton Banjar, Kalimantan Selatan. Tari ini berguna di dalam penyambutan tamu penting. Penarinya sendiri biasanya adalah putri-putri Keraton Banjar yang terhitung bertugas beri tambahan untaian bunga, seperti dikutip dari buku Ayo Mengenal Indonesia: Kalimantan 2 oleh N Arie Any.
24. Tari Mandau Talawang, Kalimantan Tengah
Tarian tradisional ini memanfaatkan properti mandau atau talawang (perisai). Tari mandau talawang dipersembahkan saat prosesi penerimaan tamu maupun upacara adat,seperti dikutip di buku Buku Pintar 34 Provinsi di Indonesia oleh Kurniawan Dinihari.
25. Tari Bamba Manurung, Sulawesi Barat
Tari bamba manurung berasal dari Mamuju, Sulawesi Barat. Gadis-gadis penari memegang kipas untuk menarikan tari tradisional ini di pesta-pesta kebiasaan Mamuju.
26. Tari Dana-dana, Gorontalo
Tari dana-dana adalah tari tradisional yang berkembang di Gorontalo. Tari ini merupakan tari pergaulan remaja, seperti dikutip dari Mengenal Tarian dan Seni Sulawesi oleh Wisnu Fajar.
27. Tari Dero, Sulawesi Tengah
Tarian tradisional ini berasal dari Poso, Sulawesi Tengah. Penari perempuan dan laki-laki membentuk lingkaran dan berpegangan tangan, lalu menari dengan iringan lagu, pantun, gendang, dan gong.
28. Tari Pakarena, Sulawesi Selatan
Tarian tradisional ini berkembang pesat di masa pemerintahan Sultan Hasanuddin dan Raja Gowa ke-16 di Makassar, Sulawesi Selatan. Tari pakarena menceritakan mengenai perpisahan dunia kayangan dan bumi.
29. Tari Dinggu, Sulawesi Tenggara
Tarian tradisional dari Sulawesi Tenggara ini berguna sebagai tarian hiburan yang mewakili stimulan gotong royong menumbuk padi. Gerak alu terhadap lesung mewarnai tarian ini.
30. Tari Kabasaran, Sulawesi Utara
Tari kabasaran berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. Tari ini pada mulanya merupakan tari perang yang menggambarkan sosok prajurit kenakan pakaian merah, garang, dan sedang berkelahi dengan iringan tambur, seperti dikutip di buku Fakta Menakjubkan Tentang Indonesia: Wisata Sejarah, Budaya, dan Alam di 33 Provinsi oleh Navita Kristi.
31. Tari Cakalele, Maluku
Tari cakalele merupakan tari tradisional yang menggambarkan perang perjuangan rakyat Maluku di dalam membela kebenaran dan melawan penjajah.
32. Tari Kapita, Maluku Utara
Tarian tradisional ini berguna sebagai wujud dukungan saat perang dan dari musuh. Tari kapita sendiri ini berlatar belakang mengenai cerita perang terhadap zaman penjajahan untuk merebutkan wilayah-wilayah kekuasaan Sultan Tidore, dikutip di buku Arsitektur Post Modern Maluku Utara oleh Endah Harisun.
33. Tari Suanggi, Papua Barat
Tarian suanggi merupakan tari tradisional yang menceritakan kondisi magis. Tari ini berawal dari kisah pasangan yang ditinggal dikarenakan mengalami fenomena supranatural.
34. Tari Pangkur Sagu, Papua
Tarian pangkur sagu merupakan tari tradisional Papua yang menceritakan mengenai mata pencaharian masyarakat dengan membuat memproses sagu. Tari ini wujud syukur dan kebersamaan yang diperlihatkan terhadap tuhan, seperti dikutip dari laman Kemdikbud.
35. Papua Timur, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan
Berikut sejumlah tari tradisional di wilayah yang kini berkembang menjadi Papua Timur, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan:
a. Tari Yospan
Tarian tradisional ini merupakan tari pergaulan laki-laki dan perempuan yang dibawakan di acara kebiasaan dan penyambutan.
b. Tari Afaitaneng
Tari afaitaneng merupakan tari perayaan yang menggambarkan kemenagan melawan musuh dengan panah. Tari ini dibawakan selama semalam bosan terhadap sore atau malam hari sehabis perang.
c. Tari Aniri
Tari aniri menggambarkan pembebasan seseorang dari belenggu. Semula, tari ini dihubungkan dengan dimensi dunia lain dan maknanya sebagai terbebas dari problem setan.
d. Tari Antoroni
Tari antoroni merupakan tari tradisional Papua laki-laki dan perempuan dengan properti antoroni (obor), umbee (parang), afai atau ato (busur dan panah), rawangguai (piring), dan neina nunggamiai nuntarai (rangka tengkorak manusia). Tari tradisional ini diiringi alunan tikainotu, tifa, dan atau tabura.
Contents
- 1 Tarian Tradisional dari 38 Provinsi di Indonesia
- 1.1 1. Tari Saman, Aceh
- 1.2 2. Tari Tor-Tor, Sumatera Utara
- 1.3 3. Tari Piring, Sumatera Barat
- 1.4 4. Tari Tanggai, Sumatera Selatan
- 1.5 5. Tari Andun, Bengkulu
- 1.6 6. Tari Zapin, Riau
- 1.7 7. Tari Malemang, Kepulauan Riau
- 1.8 8. Tari Sekapur Sirih, Jambi
- 1.9 9. Tari Campak, Bangka Belitung
- 1.10 10. Tari Sembah, Lampung
- 1.11 11. Tari Cokek, Banten
- 1.12 12. Tari Blantek, Jakarta
- 1.13 13. Tari Jaipong, Jawa Barat
- 1.14 14. Tari Gambyong, Jawa Tengah
- 1.15 15. Tari Serimpi, Yogyakarta
- 1.16 16. Tari Reog Ponorogo, Jawa Timur
- 1.17 17. Tari Kecak, Bali
- 1.18 18. Tari Caci, Nusa Tenggara Timur
- 1.19 19. Tari Mpaa Lenggo, NTB
- 1.20 20. Tari Monong, Kalimantan Barat
- 1.21 21. Tari Burung Enggang, Kalimantan Timur
- 1.22 22. Tari Magunatip, Kalimantan Utara
- 1.23 23. Tari Baksa Kembang, Kalimantan Selatan
- 1.24 24. Tari Mandau Talawang, Kalimantan Tengah
- 1.25 25. Tari Bamba Manurung, Sulawesi Barat
- 1.26 26. Tari Dana-dana, Gorontalo
- 1.27 27. Tari Dero, Sulawesi Tengah
- 1.28 28. Tari Pakarena, Sulawesi Selatan
- 1.29 29. Tari Dinggu, Sulawesi Tenggara
- 1.30 30. Tari Kabasaran, Sulawesi Utara
- 1.31 31. Tari Cakalele, Maluku
- 1.32 32. Tari Kapita, Maluku Utara
- 1.33 33. Tari Suanggi, Papua Barat
- 1.34 34. Tari Pangkur Sagu, Papua
- 1.35 35. Papua Timur, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan