Rujak cingur adalah makanan khas Jawa Timur, terutama di Surabaya. Namanya yang unik ini diambil dari bahan utama, yaitu cingur yang berarti mulut. Nah, yang biasa digunakan adalah irisan mulut sapi.
Rujak cingur punya rasa yang sangat beragam. Mulai dari gurih, pedas, manis, ditambah sensasi kenyal dari cingur bercampur jadi satu saat disantap.
Langkah
1
SUDAH
|
CARA MEMBUAT CINGUR1. Rebus cingur sampai empuk, tiriskan, kemudian potong-potong. 2. Petik-petik daun kangkung lalu rebus sampai matang. 3. Rendam tauge dengan air panas, tiriskan. 4. Potong tipis mentimun dan bengkuang, sisihkan. 5. Goreng tempe dan tahu sampai matang, kemudian potong-potong. |
2
SUDAH
|
CARA MEMBUAT BUMBU RUJAK1. Haluskan cabai rawit, kacang tanah, bawang putih, gula merah, garam, dan pisang klutuk. 2. Tambahkan petis udang, air asam jawa dan air secukupnya, aduk rata. 3. Tata sayuran, cingur, tahu dan tempe goreng di piring 4. Siram dengan bumbu rujak. 5. Sajikan dengan lontong, kerupuk serta bawang putih goreng. |
3
SUDAH
|
TIPS1. Jumlah cabai bisa ditambahkan atau dikurangi sesuai selera. 2. Blender cabai, kacang tanah, dan bumbu lainnya menggunakan GM Bear Portable Blender 6 Mata Pisau (Lihat di Lazada DISKON) supaya mendapatkan tekstur yang halus. Tak perlu khawatir bumbu akan bocor, karena blender ini dilengkapi dengan tutup yang sangat rapat dan gelas berbahan kaca borosilikat kualitas terbaik . |
Jika mendengar makanan rujak cingur, pasti yang pertama kali muncul dalam pikiran banyak orang adalah makanan khas Jawa Timur, terutama Surabaya. Tidak seperti makanan lain yang bisa dibuat karena bumbunya bisa didapat di mana saja, rujak cingur memang sangat khas karena bumbunya yang hanya bisa didapat di Jawa Timur.
Bahkan di beberapa daerah Jawa Timur sendiri, sulit menyaingi rasa rujak cingur yang original seperti di Surabaya karena tak bisa mendapatkan bumbu petis yang sesuai. Meski banyak orang sudah mengenal rujak cingur, namun belum banyak yang tahu tentang sejarahnya.
Rujak cingur diyakini berasal jauh dari negara Mesir
Ternyata perjalanan rujak cingur hingga jadi makanan khas Surabaya diyakini berasal jauh dari negara Mesir. Dilansir dari Pegipegi, diceritakan dahulu ketika Raja Firaun Hanyokrowati masih bertahtah dan berulang tahun, beliau memanggil seluruh juru masak istana untuk menyajikan makanan istimewa untuk dirinya. Sayang tidak ada yang cocok di lidah.
Namun mendadak muncullah punggawa kerajaan yang mengatakan bahwa ada seseorang yang ingin menyajikan masakan untuk sang raja. Orang bernama Abdul Rojak ini membawa makanan dengan bungkus pisang. Setelah dicek keamanannya oleh ahli kesehatan kerajaan, raja pun mencicipinya. Ternyata ia makan dengan lahap hingga keringat bercucuran karena pedas.
Disebarkan ke Surabaya
Karena makanan yang disajikannya mampu memuaskan raja, Abdul Rojak pun dihadiahi kapal laut dan sebidang tanah bahkan diangkat menjadi juru masak istana. Pada akhirnya ia menolak beberapa hadiah dan hanya mengambil kapal lautnya. Ia pun mengembara dan tibalah ke Tanjung Perak, Surabaya di kala masa perdagangan. Kemudian ia menyebarkan resep makanan tersebut.
Disebabkan kesulitan mendapat cingur onta, ia pun mengganti dengan cingur sapi dan mengganti beberapa bumbu dengan yang mudah didapat, dan ternyata banyak disukai karena rasanya yang sedap. Kata rujak sendiri berasal dari nama “Rozak” dan cingur adalah bahan makanannya.
Dilansir dari Wikipedia, kata “cingur” sendiri berarti “mulut”, merujuk pada mulut atau moncong sapi yang telah direbus dan dibersihkan. Ini merupakan bahan utama hingga disebut rujak cingur.
Baca Juga : https://plengdut.com/resep-gudeg/