Pola lantai tari Andun menggunakan pola lantai melingkar dimana para penarinya membentuk lingkaran yang bermakna supaya orang yang di dalam lingkaran penari itu dapat saling mendoakan. Biasanya, tari Andun ditampilkan di acara pernikahan pada malam hari.
Zaman dulu, tari ini digunakan sebagai sarana mencari jodoh setelah selesai musim panen padi. Namun saat ini, tari Andun digunakan sebagai sarana hiburan masyarakat di pesta pernikahan dan pelestarian tari daerah.
Tarian ini dilakukan juga sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat akan hasil panen yang mereka dapatkan. Umumnya dilakukan oleh para pria bujang dan gadis perawan secara berpasangan pada malam hari dengan diringi musik kolintang.
Musik untuk iringan tarian ini akan dimainkan dengan tempo yang cepat dan menyesuaikan dengan gerakan penari sehingga menampilkan gerakan tarian yang indah dan menawan.
Dilansir dari berbagai sumber, Senin (14/3/2022) Celebrities.id telah merangkum pola lantai tari Andun (sejarah dan makna lengkap), sebagai berikut:
Pola Lantai Tari Andun
Pola Lantai Garis Lurus
Garis lurus dalam tarian Andun digunakan saat formasi melawan atau menyerang. Dalam tarian ini mempunyai persyaratan terkait arah langkahnya yang diperkenankan saling membelakangi ataupun berhadapan dengan langkah pasangan tarinya.
Gerakan ini diambil dari sebuah ajaran Islam dalam menjaga pandangan pada orang bukan mahramnya.
Pola Lantai Garis Lengkung
Pola lantai jenis ini umum digunakan dalam tari Andun. Pola dilakukan dengan cara penari membentuk sebuah lingkaran dan melakukan putaran sebanyak tujuh kali.
Pola garisnya memiliki makna sebagai simbol dan doa bagi kedua mempelai (pasangan) agar selalu bersama dan saling mengajak dalam melakukan kebaikan.
Sejarah Tari Andun
Tari Andun digelar pertama kali pada saat upacara adat bimbang (upacara pernikahan) di kerajaan Dang Tuanku Limau Serumpun antara Dangku Rajau Mudau dengan Putri Bungsu Sungai Ngiang Pagar Rayung.
Pertunjukkan tari ini ditampilkan dengan tujuan sebagai wujud rasa syukur Dayang Remuni atau Ibu dari Rajau Madau setelah kembalinya putri bungsunya dari penculikan. Putri bungsunya diselamatkan oleh kakak Rajau Madau yang bernama Cidur Matau.
Untuk menyelamatkan keponakannya, Cidur Matau harus menyamar menjadi seekor kuda. Aksi ini tak diketahui oleh kerajaan Sangkalawi yang menculik keponakannya. Hal ini dikarenakan Cidur Matau telah memberikan hadiah kepada mereka. Proses Bimbang di Bengkulu Selatan biasanya diadakan selama tujuh hari tujuh malam.
Selama acara berlangsung masyarakat saling berbahagia dengan menari bersama. Oleh karena itu, tari ini dinamakan Tari Andun yang artinya berbondong-bondong. Bengkulu selatan menjadi asal daerah tumbuh dan berkembangnya tari tradisional yang bernama tari Andun ini.
Makna Tari Andun
Kata Andun berasal dari bahasa serawai yang bermakna berbondong-bondong. Hal inilah yang kemudian tergambarkan dalam tarian dimana di dalam tarian ini masyarakat datang berbondong-bondong untuk menari bersama.
Tari Andun merupakan tarian yang berasal dari daerah Bengkulu Selatan. Tari ini bertujuan sebagai pengungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Tari ini juga disebut sebagai bentuk penghormatan terhadap orang tua maupun orang-orang yang membantu upacara adat.
Tari andun, disamping mengandung makna sebagai ucapan syukur, memiliki makna solidaritas antar masyarakat. Sehingga hubungan antar masyarakat dapat terjalin kuat dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan secara bersama.
Baca Juga : https://plengdut.com/tari-tanggai/