Suku Mentawai memiliki ciri khas yaitu tato pada sekujur tubuh mereka. Tato tersebut menandakan bahwa adanya peran dan status sosial di tiap penggunanya. Suku Mentawai juga memiliki tradisi unik yaitu Sikerei.
Sikerei adalah orang yang dipercayai memiliki kekuatan spiritual yang tinggi dan kedekatan dengan roh leluhur untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sikerei bertugas untuk melakukan penyembuhan pada orang sakit dengan memberikan ramuan obat sambil menarikan tarian khusus disebut dengan Turuk.
Turuk adalah tarian untuk memanggil arwah leluhur. Di dalam Suku Mentawai Sikerei diperlukan sangat baik. Selain Sikerei juga harus didampingi mediator yang bertugas menjaga kelancaran arus komunikasi antara penduduk suku dengan alam para arwah leluhur.
1. Samakalek
Samakalek berada di Limau Simatula. Suku tersebut menyebar ke Simalegi sekitar Betaet (ibukota kecamatan Siberut Barat) menjadi Salabbekeu, sebagian anggota suku Salabbekeu kembali ke Simatalu dan memecah dengan nama beberapa suku, Siritoitet, Saroro, Sapojai, Sagulu, Saumanuk, Saurei, Samakalek.
Sabulungan merupakan kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat Suku Mentawai. Sabulungan bersifat animisme, di mana seluruh benda yang ada mempunyai roh dan jiwa. Suku ini punya kepercayaan sangat kuat terhadap benda-benda yang mereka anggap sakral. Saat roh tidak dirawat dengan baik, maka roh ini akan bergentayangan dan menyebabkan kesialan hingga menyebabkan munculnya wabah.
2. Samoilanggan
Samoilanggan berada di daerah Simatalu tepatnya di daerah Saibi dan menyebar ke Saumanganyan menjadi Tasirileleu, ada yang ke Saibi menjadi Saerejen, beberapa orang dari samoilanggan menyebar ke ibukota kecamatan siberut utara Sikabaluan menjadi Sakelak Asak, yang menyebar ke daerah Saibi menjadi Sirirate kemudian menurunkan Satoko, yang ke Simalegi menjadi Tasirebdep, yang ke Sirilogui menjadi Saguntung, dan yang menyebar ke Sirilogui ada yang menamakan diri Sakatunang.
3. Taporuk
Di dalam Suku Mentawai, Klan Taporuk terbagi menjadi dua yaitu di Simalegi dan di Cimpungan. Taporu di cimpungan mitosnya adalah nama lain dari Samaloisa yang datang dari Nias ke Labuan Bajo, kemudian ke Simalegi merubah menjadi Sabolak, lalu ke Simatalu merubah menjadi Sakelak dan berganti nama menjadi Taporuk di Simatalu.
Baca Juga : Macam Macam Suku di Minangkabau
Gambar tato Mentawai ini mewakilkan sebuah identitas mengenai tanah asal, status sosial, hingga seberapa hebat seorang pemburu. Hal inilah yang dimaksud kalau tato mentawai digunakan sebagai alat komunikasi bagi kelompoknya. Bagi masyarakat Suku Mentawai, tato Mentawai ini mereka anggap sebagai sebuah keseimbangan. Oleh karena itu, objek seperti batu, tumbuhan, serta hewan harus diabadikan di tubuh mereka.
4. Saimpunuk
Saimpunuk tinggal di daerah Saibi. Kemudian menyebar dari Simatalu ke Simalegi bernama Siritubui, kemudian kelompok yang menyebar ke Terekan menjadi Sirisurak, lanjut ke Siriloggui menjadi Siribaru, lalu pindah lagi ke daerah Cimpungan menjadi Salalatek, terakhir pindah ke Bojakan menjadi Saempunuk. Nah itu tadi adalah fakta tentang Suku Mentawai dan 4 marga besarnya. Apakah detikers sudah mengetahuinya?
Tak hanya dikenal sebagai suku tertua di Indonesia, Suku Mentawai juga merupakan salah satu suku tertua di dunia. Oleh para peneliti, nenek moyang Suku Mentawai diyakini sudah mendiami lokasi Kepulauan Mentawai di barat Sumatera sejak tahun 500 SM.
Hal ini yang membuat kebudayaan dari Suku Mentawai serta adat istiadat yang dimiliki oleh suku Mentawai sangatlah kuat. Para nenek moyang Suku Mentawai ini diyakini telah bermigrasi pertama kali ke wilayah tersebut antara 2000-5000 SM.